Jumat, 28 Maret 2014

Educations



Educations

Oleh : Taufik Rahman

“Tuhan tidak menciptakan manusia yang satu lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lainnya. Semua manusia pasti diciptakan sama…
Yang membedakan nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan….
Hanya orang yang belajar denagn sebaik-baiknya sehingga ia memiliki pengetahuan yang hebat yang akan menjadi mulia dan sejahtera, sedangkan yang sebaliknyab akan menjadi lemah dan serba berkekurangan.”
-Yukichi Fukuzawa

            Siapa anda saat ini ? Siapa anda Besok hari ? Siapa anda dimasa depan ? saat ini anda tidak lebih dari seonggok perkamen yang masih belum ada gunanya. Yang membedakan semua itu nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan, tidak diragukan lagi kawanku. Saat anda memiliki pengetahuan yang anda dapat dari rangkaian proses pendidikan maka perkamen itu akan berubah menjadi lembaran-lembaran penuh kebijaksanaan yang akan sangat berguna bagi sesama.
            Cara terbaik anda untuk memulai pendidikan adalah sekolah, namun sekolah pada perkembangann nya hanya dipandang sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan yang tidak membentuk apapum dari seorang manusia. Tetapi walaupun paradigma tersebut terus berkembang belakangan ini sehingga menyebabkan kebanyakan dari kita menyepelekan apa itu sekolah (pendidikan), terkhusus lagi di Indonesia.
            Namun kalau saja orang-orang yang paradigmanaya sesat itu sejenak mau membuka lagi lembaran catatan sejarah panjang yang telah diukir umat manusia dari generasi ke generasi sepanjang perjalanannya maka mereka akan menemukan rentetan fakta yang sebenarnya bahwa pendidikanlah yang membangun semua kesuksesan dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia, sebut saja zaman Yunani yang dengan pengelolaan pendidikan yang luar biasa telah menciptakan Aristoteles, Plato, Socrates, Gallen sampai semua pejabat korup dan cinta akan kemewahannya menenggelamkan semua pencapaian tersebut dan memenjarakan Eropa selama lebih kurang 1000 Tahun di Dark Ages, lalu Lembah bukit Paran di Arab yang mulanya masyarakatnya adalah salah satu yang terbelakang dimuka bumi, saling hina, bunuh bahkan sampai berperang satu sama lain mampu diubah menjadi sebuah kekutan yang menakjubkan dengan keimanan tingkat tinggi yang berlandaskan dari pengetahuan dan pendidikan ilmu agama oleh seorang yang paling sukses sepanjang kariernya walaupun tidak berpendidikan namun sangat memperhatikan pendidikan ialah Baginda Nabi Besar Muhanmmad Saw. dan beberapa peradaban besar lainnya yang semata-mata mampu maju dikarenakan masyarakatnya memiliki intelijensi dan pemikiran yang cerdas hasil dari sebuah rangkaian pendidikan yang kompeten dan bersaing.
            Melibatkan diri sebagai orang berada di jalur pendidikan berarti anda telah memiliki dua hal yang melebihkan anda dari yang lain, yang pertama adalah pemikiran yang kedua adalah kedisiplinan.
            Tentu saja didunia ini banyak juga orang yang sukses tanpa pendidikan, orang yang berhasil tanpa pendidikan, orang yang terdepan tanpa pendidikan. Tapi alasan utama mereka berhasil adalah dua hal yaitu pemikiran mereka lebih maju dari kenayakan orang dan kedisiplanan mereka lebih maju dari kebanyakan orang.
            Premisnya adalah apakah anda tanpa sekolah memiliki pemikiran yang bisa dibilang sudah “cukup” apakah tanpa proses pendidikan anda memiliki kedisiplinan seperti orang-orang sukses yang saat ini kaya raya tersebut, saya berani bertaruh anda tidak memilikinya tanpa pendidikan. Tidak akan.
            Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kingsley G. Ward Bahwa :
”Sekolah yang baik dan orang yang menikmatinya akan menjadi awal yang menguntungkan. Gabungan kekuatan eksternal ini dengan beberapa sifat internal yang baik akan sulit meruntuhkan seseorang yang bertekad kuat.”
            Ia tentu saja sekolah (pendidikan) yang anda enyam harusnya menjadikan anda seorang yang menikmati pengetahuan karena pada akhirnya hidup ini ditentukan oleh tindakan yang berpengetahuan, bukan sebuah tindakan yang tanpa arah. Bagaimana cara menikmati pendidikan , sederhana saja kau hanya perlu belajar bagaimana menaati setiap peraturann yang mendidik, belajar cara mengembangkan pemikiran, Tahu bagaimana cara membaca, tahu bagaimana caranya menulis, berhadapan dengan teman-teman, membagi waktu, meraih prestasi, bekerja keras dan yang terpenting adalah menyadari arti kehidupan yang akan berujung pada pengabdiah (ibadah) kepada-Nya. Proses itulah nantinya akan membentuk anda menjadi pribadi yang  unggul kedepannya asalkan  anada mau berusaha dan berdisiplin diri.
            Namun sepanjang pengalamanku melewati lika liku proses pendidikan bahwa proses itu tidak selalu akan mulus dilewati akan ada saja orang yang berdalih sebgai teman anda yang akan mencoba membuat anda terlena dan tidak lagi fokus melewati proses pendidikan seperti ; Minum-minuman keras, Narkoba, ekstasi, seks, berfoya-foya, wanita, dan keluyuran tidak karuan. Hah,,, yang benar saja kawan itu adalah kenikmatan yang harus kau jauhi karena semata-mata hal itu yang akan membuat masalah pendidikan anda semakin kompleks dan semerawut. Percayalah dan hindarilah semua itu.
            Dalam pada itu tekad kuat dari diri andalah penentu dari semuanya, yaitu tekad yang membuat anda menggali sebanyak-banyaknya pengetahuan, belajar bagaimana caranya menulis, belajar tentang sikap dan sifat-sifat orang sehingga ketika anda berjuang di dunia nyata semua itu akan menjadi penunjang kesuksesan anda. Karena tidak ada sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
            Tahu cara menulis, salah satu proses pendidikan yang selalu diajarkan di pendidikan tinggi guna memenuhi tugas perkuliahan adalah hal makalah, paper, artikel dan lain sebagainya. Kebanyakan mahasiswa memandang proses ini hanya sebagai proses tidak penting, melelahkan, dan pemenuhan kegiatan perkuliahan yang bersifat formal dan presentasi. Mereka yang beranggapan seperti itu sama sekali tidak mengetahui esensi apa yang sebenarnya diajarkan dari cara menulis itu, yang didalamnya menyimpan sebuah nilai yaitu integritas dan kejujuran serta ketika anda tahu bagaimana cara menulis maka secara tidak langsung anda akan tahu bagaimana cara mempengaruhi orang lain. Dalam hal ini saya sangat menganjurkan anda untuk memperdalam pengetahuan anda tentang cara menulis karena yang membuat Gallen, Aristoteles, dan Plato menjadi abadi adalah pemikiran mereka yang mereka tuangkan lewat tulisan.    
            Karena,:
“Membaca menjadikan manusia berbobot, berdialog menjadikannya tangkas dan menulis menjadikannya cermat.”
-Francis Bacon
            Yang ketiga hal tesebut yaitu bobot, tangkas, dan cermata adalah salah satu faktor penetu kesuksesan yang dapat anda miliki melalui sebuah proses yang dinamakan pendidikan.
            Dan juga Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan Memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”
-         Al-Mujaadilah : 11
Sederhanya, pendidikan adalah sebuah proses yang didalamnya menyimpan berbagai hal yang akan menunjang kesuksesan dimasa depan karena menuntut ilmu (baca:pendidikan) adalah salah satu cara perwujudan ibadah kita kepada-Nya .
Tetapi, percayalah anda baru akan memulai sebuah proses pendidikan sesudah pendidikan formal ini selesai. Pendidikan formal hanya akan mengajarimu bagaimana cara menghitung secara pasti, belajar berkala, dan bertemu banyak orang. Namun, setelah keluar dari instansi terkait kau akan belajar setiap waktu, tidak hanya dari pengajar kau harus belajar dari setiap orang, mengamatinya, menirunya, dan mengambil pelajaran penting dari mereka. Percayalah anda tidak akan memiliki banyak waktu untuk beberapa kali mencoba dan gagal (Trial and error) lalu berhasil. Inilah dia, proses belajar yang harus anda nikmati setiap waktu, menganalilis dan menirunya. Hal inilah yang diajarkan oleh instansi resmi dan kau harus menerapkannya di kehidupan nyata untuk menggali lebih dalam, menciptakan lebih banyak dan lebih sering belajar. Pada intinya, pendidikannlah yang membedakan anda dari manusia yang lain. Membedakan dari pemikiran orang-orang biasa, kedisiplinan anda dari mereka.
Dan sekarang, ketika anda dalam tahap menyelesaikan membaca buku ini , saya yakin proses pendidikan anda jikalau anda  telah berhasil menyelelasikan status mahasiswa anda, maka anda harus belajar lebih keras lagi sesudahnya, jikalau anda adalah ornag yang sama sekali dalam hidup anda tidak dapat menyelesaikan proses pendidikan formal anda, percayalah pada kata-kata saya bahwa ilmu yang ada di instansi resmi tidak lebih dari setengah dari apa yang ada di dunia nyata, saya berani bertaruh untuk hal itu. Saya yakin.
 Tetapi, semua yang saya ungkapkan diatas bukannya memojokksn orang yang tidak memiliki pendidikan, saya hanya berkeyakinan lebih kepada orang berpendidikan akan mengalami peruntungan nasib lebih baikk dari orang yang tidak berpendidikan. Orang yang tidak memiliki pendidikan atau orang yang tidak dapat menyelsaikan jenjang pendidikan formalnya ada juga sebagian yang sukses dan berhasil. Dari pengamatan saya terhadap orang-orang itu yang dapat saya kemukakan adalah bahawa mereka memiliki impian, dan tujuan dari hidup mereka, ter;lebih juga memiliki pemikiran yang unggul serta disiplin tinggi, hal itu mereka dapatkan dari belajar di kenyataan lebih awal dari orang-orang yang menempuh pendidikan, saya ulangi mereka mendapatkannya lebih awal, karena telah mencuri start pembelajaran didunia nyata. orang-orang itu memiliki lecutan semangat dalam menghasilkan kesuksesan mereka sendiri, sehingga tidak jarang banyak sebagian mereka yang tidak sekolah pada akhirnya mempekerjakan orang yang berpendidikan dalam rentang umur yang sama.
Kontradiksi dari pada proses hasil pendidikan adalah kebodohan, iya ini adalah salah satu masalah klasika yang sampai saat ini masih belum dapat terpecahkan. Tapi, anda sebagai orang yang memiliki pendidikan sudah menjadi tugas anda untuk menyelesaikan problem tersebut, dimulai dari keluarga anda, teman-teman anda, masyarakat anda, dan bahkan nanti akan ke ruang lingkup yang lebih besar.
Karena, Tuhan tidak menciptakan manusia yang satu lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lainnya. Semua manusia pasti diciptakan sama…
Yang membedakan nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan….
Hanya orang yang belajar denagn sebaik-baiknya sehingga ia memiliki pengetahuan yang hebat yang akan menjadi mulia dan sejahtera, sedangkan yang sebaliknyab akan menjadi lemah dan serba berkekurangan.
Dari semua itu, saya teringat perkataan yang berbunyi :
 “Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab, yakni, orang yang berpikir tetapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.”
-W.A Nance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar