Educations
Oleh
: Taufik Rahman
“Tuhan tidak menciptakan manusia yang satu lebih rendah atau lebih
tinggi dari yang lainnya. Semua manusia pasti diciptakan sama…
Yang membedakan nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada
hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan….
Hanya orang yang belajar denagn sebaik-baiknya sehingga ia memiliki
pengetahuan yang hebat yang akan menjadi mulia dan sejahtera, sedangkan yang
sebaliknyab akan menjadi lemah dan serba berkekurangan.”
-Yukichi Fukuzawa
Siapa anda saat ini ? Siapa anda
Besok hari ? Siapa anda dimasa depan ? saat ini anda tidak lebih dari seonggok
perkamen yang masih belum ada gunanya. Yang membedakan semua itu nantinya
antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah
pendidikan, tidak diragukan lagi kawanku. Saat anda memiliki pengetahuan yang
anda dapat dari rangkaian proses pendidikan maka perkamen itu akan berubah
menjadi lembaran-lembaran penuh kebijaksanaan yang akan sangat berguna bagi
sesama.
Cara terbaik anda untuk memulai
pendidikan adalah sekolah, namun sekolah pada perkembangann nya hanya dipandang
sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan yang tidak membentuk apapum dari
seorang manusia. Tetapi walaupun paradigma tersebut terus berkembang belakangan
ini sehingga menyebabkan kebanyakan dari kita menyepelekan apa itu sekolah
(pendidikan), terkhusus lagi di Indonesia.
Namun kalau saja orang-orang yang
paradigmanaya sesat itu sejenak mau membuka lagi lembaran catatan sejarah
panjang yang telah diukir umat manusia dari generasi ke generasi sepanjang
perjalanannya maka mereka akan menemukan rentetan fakta yang sebenarnya bahwa
pendidikanlah yang membangun semua kesuksesan dan kemajuan bangsa-bangsa di
dunia, sebut saja zaman Yunani yang dengan pengelolaan pendidikan yang luar
biasa telah menciptakan Aristoteles, Plato, Socrates, Gallen sampai semua
pejabat korup dan cinta akan kemewahannya menenggelamkan semua pencapaian
tersebut dan memenjarakan Eropa selama lebih kurang 1000 Tahun di Dark Ages,
lalu Lembah bukit Paran di Arab yang mulanya masyarakatnya adalah salah satu
yang terbelakang dimuka bumi, saling hina, bunuh bahkan sampai berperang satu
sama lain mampu diubah menjadi sebuah kekutan yang menakjubkan dengan keimanan
tingkat tinggi yang berlandaskan dari pengetahuan dan pendidikan ilmu agama
oleh seorang yang paling sukses sepanjang kariernya walaupun tidak
berpendidikan namun sangat memperhatikan pendidikan ialah Baginda Nabi Besar
Muhanmmad Saw. dan beberapa peradaban besar lainnya yang semata-mata mampu maju
dikarenakan masyarakatnya memiliki intelijensi dan pemikiran yang cerdas hasil
dari sebuah rangkaian pendidikan yang kompeten dan bersaing.
Melibatkan diri sebagai orang berada
di jalur pendidikan berarti anda telah memiliki dua hal yang melebihkan anda
dari yang lain, yang pertama adalah pemikiran yang kedua adalah kedisiplinan.
Tentu saja didunia ini banyak juga
orang yang sukses tanpa pendidikan, orang yang berhasil tanpa pendidikan, orang
yang terdepan tanpa pendidikan. Tapi alasan utama mereka berhasil adalah dua
hal yaitu pemikiran mereka lebih maju dari kenayakan orang dan kedisiplanan
mereka lebih maju dari kebanyakan orang.
Premisnya adalah apakah anda tanpa
sekolah memiliki pemikiran yang bisa dibilang sudah “cukup” apakah tanpa proses
pendidikan anda memiliki kedisiplinan seperti orang-orang sukses yang saat ini
kaya raya tersebut, saya berani bertaruh anda tidak memilikinya tanpa
pendidikan. Tidak akan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Kingsley G. Ward Bahwa :
”Sekolah yang baik dan orang yang menikmatinya akan menjadi awal
yang menguntungkan. Gabungan kekuatan eksternal ini dengan beberapa sifat
internal yang baik akan sulit meruntuhkan seseorang yang bertekad kuat.”
Ia tentu saja sekolah (pendidikan)
yang anda enyam harusnya menjadikan anda seorang yang menikmati pengetahuan
karena pada akhirnya hidup ini ditentukan oleh tindakan yang berpengetahuan,
bukan sebuah tindakan yang tanpa arah. Bagaimana cara menikmati pendidikan ,
sederhana saja kau hanya perlu belajar bagaimana menaati setiap peraturann yang
mendidik, belajar cara mengembangkan pemikiran, Tahu bagaimana cara membaca,
tahu bagaimana caranya menulis, berhadapan dengan teman-teman, membagi waktu,
meraih prestasi, bekerja keras dan yang terpenting adalah menyadari arti
kehidupan yang akan berujung pada pengabdiah (ibadah) kepada-Nya. Proses itulah
nantinya akan membentuk anda menjadi pribadi yang unggul kedepannya asalkan anada mau berusaha dan berdisiplin diri.
Namun sepanjang pengalamanku
melewati lika liku proses pendidikan bahwa proses itu tidak selalu akan mulus
dilewati akan ada saja orang yang berdalih sebgai teman anda yang akan mencoba
membuat anda terlena dan tidak lagi fokus melewati proses pendidikan seperti ;
Minum-minuman keras, Narkoba, ekstasi, seks, berfoya-foya, wanita, dan
keluyuran tidak karuan. Hah,,, yang benar saja kawan itu adalah kenikmatan yang
harus kau jauhi karena semata-mata hal itu yang akan membuat masalah pendidikan
anda semakin kompleks dan semerawut. Percayalah dan hindarilah semua itu.
Dalam pada itu tekad kuat dari diri
andalah penentu dari semuanya, yaitu tekad yang membuat anda menggali
sebanyak-banyaknya pengetahuan, belajar bagaimana caranya menulis, belajar
tentang sikap dan sifat-sifat orang sehingga ketika anda berjuang di dunia
nyata semua itu akan menjadi penunjang kesuksesan anda. Karena tidak ada
sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Tahu cara menulis, salah satu proses
pendidikan yang selalu diajarkan di pendidikan tinggi guna memenuhi tugas
perkuliahan adalah hal makalah, paper, artikel dan lain sebagainya. Kebanyakan
mahasiswa memandang proses ini hanya sebagai proses tidak penting, melelahkan,
dan pemenuhan kegiatan perkuliahan yang bersifat formal dan presentasi. Mereka
yang beranggapan seperti itu sama sekali tidak mengetahui esensi apa yang
sebenarnya diajarkan dari cara menulis itu, yang didalamnya menyimpan sebuah
nilai yaitu integritas dan kejujuran serta ketika anda tahu bagaimana cara
menulis maka secara tidak langsung anda akan tahu bagaimana cara mempengaruhi
orang lain. Dalam hal ini saya sangat menganjurkan anda untuk memperdalam
pengetahuan anda tentang cara menulis karena yang membuat Gallen, Aristoteles,
dan Plato menjadi abadi adalah pemikiran mereka yang mereka tuangkan lewat
tulisan.
Karena,:
“Membaca menjadikan manusia berbobot, berdialog menjadikannya
tangkas dan menulis menjadikannya cermat.”
-Francis Bacon
Yang ketiga hal tesebut yaitu bobot,
tangkas, dan cermata adalah salah satu faktor penetu kesuksesan yang dapat anda
miliki melalui sebuah proses yang dinamakan pendidikan.
Dan juga Firman Allah Swt dalam
Al-Qur’an :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan Memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
Teliti apa yang kamu kerjakan.”
-
Al-Mujaadilah :
11
Sederhanya, pendidikan adalah sebuah proses yang didalamnya
menyimpan berbagai hal yang akan menunjang kesuksesan dimasa depan karena
menuntut ilmu (baca:pendidikan) adalah salah satu cara perwujudan ibadah kita
kepada-Nya .
Tetapi, percayalah anda baru akan memulai sebuah proses pendidikan
sesudah pendidikan formal ini selesai. Pendidikan formal hanya akan mengajarimu
bagaimana cara menghitung secara pasti, belajar berkala, dan bertemu banyak
orang. Namun, setelah keluar dari instansi terkait kau akan belajar setiap
waktu, tidak hanya dari pengajar kau harus belajar dari setiap orang,
mengamatinya, menirunya, dan mengambil pelajaran penting dari mereka.
Percayalah anda tidak akan memiliki banyak waktu untuk beberapa kali mencoba
dan gagal (Trial and error) lalu berhasil. Inilah dia, proses belajar
yang harus anda nikmati setiap waktu, menganalilis dan menirunya. Hal inilah
yang diajarkan oleh instansi resmi dan kau harus menerapkannya di kehidupan
nyata untuk menggali lebih dalam, menciptakan lebih banyak dan lebih sering
belajar. Pada intinya, pendidikannlah yang membedakan anda dari manusia yang
lain. Membedakan dari pemikiran orang-orang biasa, kedisiplinan anda dari
mereka.
Dan sekarang, ketika anda dalam tahap menyelesaikan membaca buku
ini , saya yakin proses pendidikan anda jikalau anda telah berhasil menyelelasikan status
mahasiswa anda, maka anda harus belajar lebih keras lagi sesudahnya, jikalau
anda adalah ornag yang sama sekali dalam hidup anda tidak dapat menyelesaikan
proses pendidikan formal anda, percayalah pada kata-kata saya bahwa ilmu yang
ada di instansi resmi tidak lebih dari setengah dari apa yang ada di dunia
nyata, saya berani bertaruh untuk hal itu. Saya yakin.
Tetapi, semua yang saya
ungkapkan diatas bukannya memojokksn orang yang tidak memiliki pendidikan, saya
hanya berkeyakinan lebih kepada orang berpendidikan akan mengalami peruntungan
nasib lebih baikk dari orang yang tidak berpendidikan. Orang yang tidak
memiliki pendidikan atau orang yang tidak dapat menyelsaikan jenjang pendidikan
formalnya ada juga sebagian yang sukses dan berhasil. Dari pengamatan saya
terhadap orang-orang itu yang dapat saya kemukakan adalah bahawa mereka
memiliki impian, dan tujuan dari hidup mereka, ter;lebih juga memiliki pemikiran
yang unggul serta disiplin tinggi, hal itu mereka dapatkan dari belajar di
kenyataan lebih awal dari orang-orang yang menempuh pendidikan, saya ulangi
mereka mendapatkannya lebih awal, karena telah mencuri start pembelajaran
didunia nyata. orang-orang itu memiliki lecutan semangat dalam menghasilkan
kesuksesan mereka sendiri, sehingga tidak jarang banyak sebagian mereka yang
tidak sekolah pada akhirnya mempekerjakan orang yang berpendidikan dalam
rentang umur yang sama.
Kontradiksi dari pada proses hasil pendidikan adalah kebodohan, iya
ini adalah salah satu masalah klasika yang sampai saat ini masih belum dapat
terpecahkan. Tapi, anda sebagai orang yang memiliki pendidikan sudah menjadi
tugas anda untuk menyelesaikan problem tersebut, dimulai dari keluarga anda,
teman-teman anda, masyarakat anda, dan bahkan nanti akan ke ruang lingkup yang
lebih besar.
Karena,
Tuhan tidak menciptakan manusia yang satu lebih rendah atau lebih tinggi
dari yang lainnya. Semua manusia pasti diciptakan sama…
Yang
membedakan nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah
semata-mata adalah pendidikan….
Hanya orang yang belajar denagn sebaik-baiknya sehingga ia memiliki
pengetahuan yang hebat yang akan menjadi mulia dan sejahtera, sedangkan yang
sebaliknyab akan menjadi lemah dan serba berkekurangan.
Dari semua itu, saya teringat perkataan yang berbunyi :
“Kegagalan dapat dibagi
menjadi dua sebab, yakni, orang yang berpikir tetapi tidak pernah bertindak,
dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.”
-W.A Nance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar