Senin, 31 Maret 2014

Hard Work



Kerja Keras
“Barang siapa yang ingin mutiara, ia harus berani terjun dilautan yang dalam”
Ir. Soekarno
            Seperti sub-bab terdahulu selalu saja ada kutipan tokoh di awal yang menggambarkan secara garis kecil bahasan apa yang akan saya jelaskan. Dari kutipan diatas itu saya akan membawa anda ke sesuatu hal di dunia ini yang akan mampu menggiring kita menjadi yang terbaik.
Memang sudah banyak orang yang telah menyadari betapa pentingnya kerja keras dalam mengarungi samudera kehidupan, namun dalam penerapannya hanya segelintir dari kita yang telah mampu melakukannya secara total dan mereka berhasil meraih apa yang di impikannya. Mereka yang telah antusias kepda mimipinya tidak akan pernah membiarkan impiannya hilang terbawa badai keterlenaan, meraka akan senantiasa selalu bekerja keras melakukan apapun untuk mewujudkannya, dan apakah anda termasuk dari mereka?
Jika anda belum bekerja keras dalam meraih impian anda maka percayalah anda tidak akan pernah sampai ke suatu hal dimana anda akan di hormati, dihargai, dan dianggap penting dalam kehidupan yang keras ini. Mulailah saat ini juga berhenti dari kemalasan anda cepatlah bangun, cepatlah menata hari ini dengan senyum semangat dari bibir anda, dan semuanya akan menjadi mudah. Buang malas anda sekarang juga jadilah pekerja keras , jadilah pekerja keras yang cerdik yang mampu mengambil setiap peluang dan mampu memanfaatkannya menjdi keuntungan.
“Jika anda ingin menjadikan sebuah pekerjaan semakin sulit, maka teruslah menundanya.”
-Olin Miller
            Bekerja keraslah saat ini juga jika anda ingin berhasil dikemudian hari, berhenti menunda pekerjaan karena semakin anda menunda pekerjaan mudah, mak pekerjaan itu akan menjadi semakin sulit, dan jika anda ingin menunda pekerjaan yang sulit itu tidak akan mungkin. Selagi pekerjaan itu masih ringan maka kerjaknalah dengan hati ikhals dengan senang hati, dan dengan penuh kerja keras supaya pekerjaan itu cepat selesai dan terselesaikan dengan baik. Lakukanlah hal itu stiap hari, setiap waktu, dan jangn pernah menundanya maka anda mampu meraih apa yang anda inginkan.
“Kerja keras tidak menjamin kesuksesan, tapi tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras”
-Mario Teguh
            Kata akhir yang ingin kita tuju sesudah kerja keras adalah sukses, sukses, dan sukses. Tapi dunia ini bukanlah hal yang mudah untuk kita pahami, tidak sedikit juga orang yang telah bekerja keras setiap hari, orang yang bangunnya lebih awal dari kita, orang yang tidurnya lebih lambat dari kita bisa saja taraf kehidupannya jauh dibawah kita. Mengapa bisa begitu ????
            Saya pun tidak tahu pasti mengapa hal itu bisa terjadi namun yang perlu anda ketahui adalah menghindari hal tersebut menimpa diri saya dan diri anda, caranya adalah dengan selalu senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan setelah kerja keras kita karena rasa syukur adalah salah satu hal yang menekatkan hamba dengan Tuhannya. Selain bersyukur anda juga dapat memberikan rizki yang anda dapat setelah bekerja keras kepada orang-orang yang membutuhkan karena kebahagiaan akan bertambah ketika kita membaginya.
            Kerja keras tanpa dilandasi dengan rasa percaya diri dan dijalur yang tidak tepat juga akan sia-sia, maka dari itu perbanyaklah belajar dari orang-orang yang telah sukses dan berhasil karena dengan begitu kerja keras anda memilki arah dan jalur yang tepat untuk mencapai apa yang anda inginkan. Kuncinya adalah dengan tetap dan terus belajar dan bekerja keras.
            Hal diatas menyiratkan bahwa selain kerja keras anda juga perlu kerja cerdas bagaimana caranya?
            Dahulu kala, hiduplah dua orang sahabat satu bernama Embro dan satunya bernama Pipo di suatu desa yang sangat subur dan sangat makmur, sampai suatu ketika desa itu mengalami kekeringan yang sangat dahsyat dan menyebabkan penduduk kesulitan mecari air, dan satu-satunya jalan mendapatkan air adalah diatas bukit di ujung desa.
            Sampai suatu ketika, bersepakatlah para pemimpin desa untuk mengadakan suatu pengambilan air besar-besaran dengan menggunakan ember ke puncak gunung, dan setiap satu ember kecil dihargai satu keping emas.
            Mendengar adanya lowongan pekerjaan, kedua orang sahabat itupun tak ketinggalan untuk ikut bekrja mengambil air di puncak bukit. Dan bersama para pekerja lain Embro dan Pipo mendapat bayaran keping koin emas dari berapa hasil ember air yang dibawa dari puncak bukit.
            Di suatu hari, Pipo dan Embro duduk beristirahat bersama dibawah pohon, lalu Embro bercerita kepada Pipo Bahwa iya merasa hasil dari mengangkut air ini dirasanya masih kurang dan iya ingin mengajak Pipo agar mengangkut air dengan ember yang lebih besar lagi, tetapi ajakannya itu ditolak oleh Pipo yang juga memiliki ide dalam meningkatkan penghasilan mereka, Pipo mengajak Embro agar mereka membangun suatu saluran air dari bukit kedesa dengan menggunakan bambu, karena iya beralasan bahwa otot tidak mungkin selamanya bisa mengangkat ember-ember air. Mendengar ajakan itu sontak saja Embro menertwakannya dan mengatakan itu tidak akan mungkin dan mustahil dilakukan.
            Ide yang mustahil itupun Pipo coba wujudkan. Berbulan-bulan setelah selesai mengangkut air dengan menggunakan ember Pipo bekerja membuat saluran tidak mungkinnya, dan iya di tertawakan oleh orang-orang yang menganggapnya gila dan bodoh, tetapi persepsi orang-orang kepadanya tidak iya hiraukan sama sekali, iya yakin dengan dirinya, impiannya, dan kerja kerasnya. Berbeda sekali dengan Embro yang selepas bekerja waktunya iya habiskan untuk minum-minum dan berfoya-fooya tidak jelas sehingga membuat angkatan airnya semakin berkurang dikarenakan tenaganya yang semakin melemah.
            Sampailah disore hari ketika Pipo berhasil menyelesaikan saluran airnya, dan akhirnya iya sukses mengangkut air dari puncak gunung tanpa mengangkat ember lagi lalu mengalirkan airnya kepada warga-warga.
            Dari ulasan diatas saya juga mengungkapkan bahwa kerja keras tidak sepenuhnya menjamin keberhasilan, anda juga memerlukan banyak faktor lain yang saling melegkapi untuk mencqapai kebahagiaan. Tapi ada satu hal yang paling penting dari semua yang anda baca tadi adalah , keberhasilan dan sukses tak akn pernah ada tanpa kerja keras dan kerja cerdas. Itulah kuncinya.
            Dan walaupun saya tidak terlalu mengenal cerita tentangnya, tapi pendapatnya yang satu ini telah menggerakan saya untuk bebuat lebih dan bertahan lebih, yang mana kira-kira pendapatnya tersebut berbunyi :
“Saya telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada dihadapan mereka denagn segenap tenaga, semangat dan kerja keras.”
-Harry S. Truman
            Kalau boleh saya tambahkan ;…. Serta kerja cerdas lebih lengkapanya.
            Maka tunggu apalagi, segeralah tarik dalam napas anda , busungkan dada anda, katakan kepada diri anda kerja keras adalah kewajiban. Dan hanya dengan kerja keras, do’a, dan izin Allah jualah saya akan mampu untuk meraih kesuksesan.
            Kesuksesan, keberhasilan, keberuntungan tidak akan anda dapatkan seperti mudahnya mengucap manta “sim sala-bim”. Iya adalah buah dari kerja keras dan cerdas anda. Seperti kata pepatah :
“semakin anda bekerja keras semakin anda akan beruntung”
            Maka dari itu anda harus paham betul bahwa kehidupan ini mengandung sesuatu yang dinamakan hukum kausalitas (sebab-akibat) ; siapa yang memberi lebih akan mendapatkan lebih. Maka kerja keras anda adalah salah satu hal yang akan menyebabkan kesuksesan anda. Jangan berharap ada jalan pintas, karena bisa saja selama anda sibuk mencari jalan pintas, kompertitor utama anda telah menyentuh garis finis lewat jalur utama dengan kerja kerasnya. Oleh sebab itu segeralah mulai kerja keras anda dengan melangkahkan satu langkah kecil anda, karena satu mil perjalanan kerja keras akan dimulai oleh satu langkah kecil.
            Betul sekali, satu langkh kecil yang sangat berat dan sulit untuk dilakukan. Menurut Kingsley G. Ward ada dua macam anggapan orang- orang tentang kata kerja, yang pertama setiap orang menganggapp kata kerja berarti harus bangun pagi, perbuatan membosankan yang sama setiap hari, waktu bermain yang hanya sedikit, sakit kepala,, sakit punggung, dan berbagai kesengsaraan lainnya. Sedangkan yang lainnya menganggap kerja sebagai cara memutar roda keberuntungan dan mereka tidak sabar untuk memulainya.
            Saya harap, anda sebagai pembaca tidak berada digolongan pertama. Karena memutar roda keberuntungan jauh lebih menyenangkan daripada meratapi hal yang anda kerjakan sebagai penyebab sakit punggung anda. Percayalah kepada kerja anda, percayalah pada kerja keras anda, dan anda akan menemukan sesuatu yang disebut dengan keberuntungan. Tapi jangan mengharap kepada keberuntungan.
            Percayalah, jika kehidupan ini bergantung kepada keberuntungan, undian, adu nasib lewat dadu, anak panah, maka saya bukanlah orang yang paling tidak beruntung. Karena setiap kali saya ingin mendapatkan dan mewujudkan sesuatu maka kerja keraslah yang selalu saya lakukan.
            Saya memang orang yang sangat percaya kepada keberuntungan, dan bahkan saya menganggap diri saya paling beruntung diantara teman-teman saya, tapi saya sangat tidak bergantung kepada apa yang dinamakan dengan keberuntungan, keberuntungan hanya kan dating kepada sang pekerja keras, dia tidak akan menaungi orang-orang malas. Seperti kata-kata bijak :
“Percayalah keberuntungan itu ada, tapi jangan bergantung kepadanya.”
             Untuk dapat menciptakan keberuntungan dari kerja keras anda, maka anda juga harus memikirkan kata yang disebut dengan kerja cerdas, karena kombinasi keduanya ditambah strategi akan membawa anda ke sebuah gerbang yang ingin anda capai.

Sabtu, 29 Maret 2014

Self Potency



self PoTENCY
Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
-(QS. Ibrahim: 34)
            Seberapa sering anda menangisi ketidak berdayaan anda ? kekurangan anda ? kegagalan anda ? kelemahan yang anda miliki dibanding teman-teman anda yang pandai berolah raga ? pandai berhitung ? pintar ? dan masih banyak lagi. Percayalah pada saya, hal itu tidak akan membuat anda menjadi terampil pandai dan kuat atau seperti yang anda inginkan. Percayalah.
            Seringkali anda melihat beberapa orang yang jauh lebih sukses dari anda dalam hal keuangan, berhasil dalam bisnis, dan lainnya. Anda seharusnya sadar terhadap diri anda sendiri, melihat kedalam diri anda. Anda memiliki yang mereka tidak miliki. Setidaknya kalaulah anda orang yang sangat miskin, tidak mempunyai harta benda, makan penuh dengan kekurangan, tidak memiliki temapt tinggal yang layak atau tidak memiliki tempat tinggal sama sekali bukankah anda masih memiliki kesehatan anda, masih memiliki dua mata anda, kaki, telinga, tangan, mulut.
            Namun, itu ketika anda menjadi orang yang tidak memiliki kekayaan dan materi sama sekali, sekarang anda saya anggap adalah orang yang sukses, karena anda memiliki uang untuk membeli buku ini, atau kalau anda tidak memilikinya secara permanen mungkin saja anda meminjam atau mendapatkan pinjaman buku ini dari teman  anda dan saya berani menjamin anda adalah orang yang memiliki kemampuan membaca huruf dan itu adalah potensi modal tambahan yang anda miliki.
Itulah (tubuh) potensi yang harus anda kelola dengan baik karena sumber daya terbesar bukan ada pada alam tetapi ada pada manusia itu sendiri. Tubuh anda dan anggotanya serta kesehatan yang anda miliki itu adalah harta yang sangat tak ternilai, tidak percayakah anda ?.
            Katakan saja saya adalah orang yang paling kaya di Indonesia, memiliki segala hal dalam bentuk materi dan kekayaan lalu saya mengajukan tawaran kepada anda untuk menukar kedua buah bola mata anda seharga 2 juta dolar, kedua kaki anda seharga 4 miliar dolar, kedua tangan anda 10 miliar dolar. Maukah anda menukar semua itu ? rasanya tidak akan ada orang seperti itu di dunia ini. Tidak akan ada orang yang mau menukar potensi alami yang diberikan Tuhan kepadanya dengan uang.
            Mulai sekarang, berhentilah mengeluh, merengek, dan meratap. Anda memiliki sebuah potensi besar didalam tubuh anda, didalam diri anda.


 Saya teringat kata-kata dari Ibu saya, beliau berujar :
“Selama anda masih mau menggerakan kedua tangan, berjalan dengan kedua kaki, melihat dengan kedua mata, mendengar dengan kedua telinga anda tidak akan pernah sengsara”
            Kuncinya adalah selama anda meyakini betul kemampuan anda untuk bertindak untuk berbuat lebih dari orang-orang, untuk berusaha lebih keras dari yang lain, datang lebih awal dan pulang paling akhir untuk sebuah pekerjaan yang sama, saya jamin anda akan jauh lebih sukses dari mereka yang biasa saja.
            Saya rasa renungan hal sukses pertama anda akan lebih menyadarkan anda, sebelum anda lahir. Saat hampir satu juta sel sperma kelamin jantan masuk kedalam rahim dan berenag cepat kedalamnya , berusaha keras untuk mencapai satu sel telur dan membuahinya. Tahukah anda sel yang mana akan memenangi persaingan itu ? jawabnya adalah ke eksiskensian anda di dimensi sekarang, sel itulah yang memenangi lomba perebutan di sel telur itu, sel yang berenang paling cepat, sel yang penetrasinya sangat lincah, dan anda saat itu telah mengalahkan hampir satu juta sel lain yang mencoba berjuang hidup , melanjutkan perjuangan hidupnya, tetapi waktu itu andalah yang “terpilih” berhasil melanjutkan kehidupan di dunia ini, sedangkan nasib mereka yang lemah, tidak mampu mencapai sel telur, berenang dengan lambat, mereka semua berakhir dan tidak pantas untuk hidup di dunia ini. Andalah sang pemenang itu. Itu adalah bukti dan fakta bahwa anda sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi orang sukses, menjadi orang berhasil.
            Sejak sekitar 9 bulan setelah itu, anda lahir melalui berbagai rintangan. Yang anda harus tahu bahwa seorang yang lahir didunia ini tidak dilahirkan yang satu rendah atau yang tinggi dari lainnya semua itu sama, namun yang membedakan bayi-bayi itu adalah dari keluarga mana iya lahir , lingkungan mana iya lahir, pendidikan mana yang iya kenyam, dan bagaimana sikapnya dalam memberikan respon terhadap tantangan yang dihadapi. Kita semua memiliki potensi yang sama untuk menjadi hebat, mengingatkan saya dari pemikiran William Shakespeare didalam karya komedinya yang diberikan judul “Malam Keduabelas” :
“Jangan takut kepada kehebatan,
Sebagian lahir hebat
Sebagian meraih kehebatan
Dan sebagian lain dipaksa menjadi hebat”
-William Shakespeare
            Ini adalah momen anda, segera selesai setelah membaca buku ini mulailah meraih kehebatan anda, atau kalau anda tidak ingin meraihnya anda harus memaksakan diri menjadi hebat.
            Jangan menjadi manusia yang biasa-biasa saja, saya dan anda di takdirkan untuk jadi sang pemenang, orang sukses, dan menjadi yang terdepan, itu semau adalah fitrah anda.orang yang berkemampuan biasa-biasa saja hanya memperhatiakan orang yang biasa-biasa saja juga, mereka tidak tahu apa-apa yang lebih tinggi dari padanya. Tapi, orang yang berbakat, mengetrahui iya memiliki potensi untuk berusaha lebih, berbuat lebih mereka akan menyadari sesuatu yang lebih besar dari apa yang mereka inginkan, karena itu mereka akan selalu berpikir tentang kemampuannya mencapai sesuatu tersebut dengan kemudahan jalan.
            Sekarang, lihatlah diri anda, memiliki kelengkapan anggota tubuh, kesehatan. Banyak orang dari kita yang memiliki keterbatasan lebih dari kita, maaf, memiliki cacat tapi tidak sedikit dari mereka yang jauh lebih berhasil dari kita, namanya lebih terkenal dari anda, suaranya lebih merdu dari anda, berprestasi lebih dari anda, yang membedakan anda dari mereka adalah, mereka tidak melihat apa yang kurang dari mereka, mereka melihat apa yang mampu mereka usahakan menjadi sebuah potensi emas, berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih mampu berusah dari mereka , tetapi selalu melihat sebuah pintu yang tertutup dari diri kita, memaksakan masuk kedalamnya tanpa melihat ada sebuah pintu lain yang lebih menjajikan potensi, tapi kebanyakan orang malah tidak menghiraukan dan memperdulikan pintu-pintu yang terbuka itu, sehingga orang-orang biasa itu tetap akan selalu menjadi biasa.
            Lalu, Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah memiliki 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap penyakit pilis, apakah anda akan mengatakan bahwa sebaiknya iya menggugugrkan bayinya tersebut ?
            Jika anda mengatakan sebaiknya iya menggugurkan kan ndungannya itu, maka anda baru saja membunuh salah seorang komponis terbaik dunia sepanjang sejarah Ludwig van Beethoven, iya betul, Beethoven  memang terlahir tuli. tapi dia menyikapi sifat bawaannya itu tidak dengan kepesimis an , dia optimis menjalani kehidupan dengan memaksimalkan setiap potensi diri yang ada padanya.
            Anda harus berbeda dengan kebanyakan orang, kebanyakan orang berpikir tentang kerendahan diri, tak pernah melihat pada keunggulan potensi yang dimiliki. Ketika orang lain mengatakan mereka tidak bisa melakukannya, tidak bisa mencapainya, mereka percaya begitu saja pada perkataan orang lain, mereka menjadi objek pemikiran dangkal :
“Kelemahan yang paling besar pada diri setiap manusia ialah kebiasaan untuk membiarkan jalan  pikiran mereka itu terbuka terhadap pengaruh yang negatif dari orang lain”
-Napoleon Hill (Think and Grow Rich 1937)
 Padahal pada kenyataannya setiap orang akan menjadi subjek dari hidup dan nasib mereka sendiri karena :
…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…
(Ar-Ra’d :11)
            Kita lah yang menetukan baik buruknya nasib kita, karena Allah akan selalu bersama orang-orang yang bersyukur dan berusaha sekuat tenaga semampunya, orang yang tidak mampu menjadi subjek bagi dirinya sendiri akan dibatasi oleh ungkapan kuno mereka yang tidak berusaha untuk mencoba, dan akan selalu berada dilembah kelemahan karena tidak menyadari potensi besar yang dimilikinya. Saya sangat yakin anda bukanlah tipikal orang yang mau membiarkan saja diri anda terlewati oleh kompetitor anda, karena saat anda sibuk memejamkan mata, merengek tidak berdaya dan menangis terpilu senda tidak menyadari potensi dari tubuh, hati, jiwa, akal, dan pikiran anda. Lalu ketika anda membuka mata berusaha untuk bangkit bisa saja para pesaing anda telah berada jauh didepan meninggalkan semua ketidak majuan dari diri anda. Saya yakin anda bukanlah orang seperti itu. Setiap manusia hidup hanya sekali, dengan banyak potensi yang dimiliki, manusia mampu untuk menciptakan berbagai peradaban, bergulat melawan keadaan, bertarung melawan zaman, bertindak untuk kemenangan mereka. Ada juga manusia yang menjauhi dari semua pencapaian heroik itu, manusia yang larut dalam keterombang ambingan badai di tengah lautan, bersembunyi dalam dek perasaan takut, atau bahkan lari dari badai memilih kematian.
            Oleh sebab anda harus mengenali kekuatan dan potensi dari diri anda, anda yang sebelumnya paham betul dengan kelemahan yang anda miliki, saya sarankan untuk meningkatkan kekuatan potensi yang anda miliki dan memperbaiki stiap kelemahannya, karena : sang pemenang adalah dia yang mengenali dirinya, baik kekuatan maupun kelemahannya.
            Apapun yang saya tulis didalam buku ini, setiap huruf yang membentuk kata, yang rangkainanya akan menghasilkan kalimat-kalimat pembangkit motivsi, semakin banyak lalu memunculkan untaian paragraf-paragra  nasihat yang semua itu saya persembahkan untuk rasa cinta saya terhadap ketuhanan dan kemanusian, terlebih potensi besar yang ada didalamnya, semua ini , saya bertaruh tidak akan ada gunanya sama sekali jika anda tidak segera sadar dan bergerak untuk maju. Jauh dari pada semuanya saya teringat sebuah perkataan atau lebih tepatnya ajaran dari Viktor E. Frankl yang dikutip oleh Stephen  R. Covey :
“Antara stimulus dan respon, ada sebuah ruang. Didalam ruang itu terletak kebebasan dan kekuatan kita untuk memilih respon. Dan didalm respon itu terletak pertumbuhan dan kebahagiaan”
Ruang itulah kebebasan anda, kebebasan pilihan anda untuk tumbuh dan bahgia, atau terpuruk dan sengsara. Itulah yang saya sebut sebagai respon yang akan kita kupas di bab selanjutnya. Potensi besar yang anda miliki itulah hal yang harus segera anda respon, karena anda adalah takdir dari hidup anda sendiri, subjek dari cerita anda sendiri, maka lihat saja nanti jika anda memanfaatkan penuh potensi itu dengan 100 % maka anda akan melihat :
Produk-produk dari keputusan kita, Bukan produk-produk dari kondisi-kondisi kita”
-Stephen R. Covey
            Potensi yang ada dalam diri anda jauh lebih banyak dari sedikit kekurangan anda, karena yang ahrus anda tahu untuk potensi ini, kita tidak memilih ketika dilahirkan. Kita tidak memilih siapa yang melahirkan dan menjadi orang tua anda, pengasuh anda, sejarah nenek moyang kita, kakek kita, lahir diwilayah benua mana, negara mana, atau berbagai macam kondisi- kondisi selama kita dibesarkan. Kita tidak akan dapat memilah-milih semua itu. Demikian juga sebagian besar dari dari kita tak mau memilih untuk menjalani  mati seperti apa, dalam keadaan seperti apa dan bagaimana kita mati. Namun, dalam keadaan tanpa pilihan itu, kitadapat memilih bagaiman seharusnya kita hidup; hidup dengan tujuan kita sendiri atau terombang ambing, dengan sukacita atau dengan kesedihan, dengan harapan atau putus asa, dengan humor atau bermuram durja, berpandangan positif atau negatif, dengan bangga atau rasa malu, dengan inspirasi atau dengan kekalahan, bahkan hidup dengan kehormatan atau nista. Kita memutuskan menjadi kreatif atau bodoh. Tak peduli apakah jagad ini menjadi berbeda karena pilihan atau keputusan kita, kita mesti memilih dan mengambil keputusan. Kita sendiri yang memilih. Kit asendiri yang memutuskan menjalankan potensi yang kita punya, atau membiarkannya terkurung tak terpakai begitu saja.

Jumat, 28 Maret 2014

Educations



Educations

Oleh : Taufik Rahman

“Tuhan tidak menciptakan manusia yang satu lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lainnya. Semua manusia pasti diciptakan sama…
Yang membedakan nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan….
Hanya orang yang belajar denagn sebaik-baiknya sehingga ia memiliki pengetahuan yang hebat yang akan menjadi mulia dan sejahtera, sedangkan yang sebaliknyab akan menjadi lemah dan serba berkekurangan.”
-Yukichi Fukuzawa

            Siapa anda saat ini ? Siapa anda Besok hari ? Siapa anda dimasa depan ? saat ini anda tidak lebih dari seonggok perkamen yang masih belum ada gunanya. Yang membedakan semua itu nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan, tidak diragukan lagi kawanku. Saat anda memiliki pengetahuan yang anda dapat dari rangkaian proses pendidikan maka perkamen itu akan berubah menjadi lembaran-lembaran penuh kebijaksanaan yang akan sangat berguna bagi sesama.
            Cara terbaik anda untuk memulai pendidikan adalah sekolah, namun sekolah pada perkembangann nya hanya dipandang sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan yang tidak membentuk apapum dari seorang manusia. Tetapi walaupun paradigma tersebut terus berkembang belakangan ini sehingga menyebabkan kebanyakan dari kita menyepelekan apa itu sekolah (pendidikan), terkhusus lagi di Indonesia.
            Namun kalau saja orang-orang yang paradigmanaya sesat itu sejenak mau membuka lagi lembaran catatan sejarah panjang yang telah diukir umat manusia dari generasi ke generasi sepanjang perjalanannya maka mereka akan menemukan rentetan fakta yang sebenarnya bahwa pendidikanlah yang membangun semua kesuksesan dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia, sebut saja zaman Yunani yang dengan pengelolaan pendidikan yang luar biasa telah menciptakan Aristoteles, Plato, Socrates, Gallen sampai semua pejabat korup dan cinta akan kemewahannya menenggelamkan semua pencapaian tersebut dan memenjarakan Eropa selama lebih kurang 1000 Tahun di Dark Ages, lalu Lembah bukit Paran di Arab yang mulanya masyarakatnya adalah salah satu yang terbelakang dimuka bumi, saling hina, bunuh bahkan sampai berperang satu sama lain mampu diubah menjadi sebuah kekutan yang menakjubkan dengan keimanan tingkat tinggi yang berlandaskan dari pengetahuan dan pendidikan ilmu agama oleh seorang yang paling sukses sepanjang kariernya walaupun tidak berpendidikan namun sangat memperhatikan pendidikan ialah Baginda Nabi Besar Muhanmmad Saw. dan beberapa peradaban besar lainnya yang semata-mata mampu maju dikarenakan masyarakatnya memiliki intelijensi dan pemikiran yang cerdas hasil dari sebuah rangkaian pendidikan yang kompeten dan bersaing.
            Melibatkan diri sebagai orang berada di jalur pendidikan berarti anda telah memiliki dua hal yang melebihkan anda dari yang lain, yang pertama adalah pemikiran yang kedua adalah kedisiplinan.
            Tentu saja didunia ini banyak juga orang yang sukses tanpa pendidikan, orang yang berhasil tanpa pendidikan, orang yang terdepan tanpa pendidikan. Tapi alasan utama mereka berhasil adalah dua hal yaitu pemikiran mereka lebih maju dari kenayakan orang dan kedisiplanan mereka lebih maju dari kebanyakan orang.
            Premisnya adalah apakah anda tanpa sekolah memiliki pemikiran yang bisa dibilang sudah “cukup” apakah tanpa proses pendidikan anda memiliki kedisiplinan seperti orang-orang sukses yang saat ini kaya raya tersebut, saya berani bertaruh anda tidak memilikinya tanpa pendidikan. Tidak akan.
            Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kingsley G. Ward Bahwa :
”Sekolah yang baik dan orang yang menikmatinya akan menjadi awal yang menguntungkan. Gabungan kekuatan eksternal ini dengan beberapa sifat internal yang baik akan sulit meruntuhkan seseorang yang bertekad kuat.”
            Ia tentu saja sekolah (pendidikan) yang anda enyam harusnya menjadikan anda seorang yang menikmati pengetahuan karena pada akhirnya hidup ini ditentukan oleh tindakan yang berpengetahuan, bukan sebuah tindakan yang tanpa arah. Bagaimana cara menikmati pendidikan , sederhana saja kau hanya perlu belajar bagaimana menaati setiap peraturann yang mendidik, belajar cara mengembangkan pemikiran, Tahu bagaimana cara membaca, tahu bagaimana caranya menulis, berhadapan dengan teman-teman, membagi waktu, meraih prestasi, bekerja keras dan yang terpenting adalah menyadari arti kehidupan yang akan berujung pada pengabdiah (ibadah) kepada-Nya. Proses itulah nantinya akan membentuk anda menjadi pribadi yang  unggul kedepannya asalkan  anada mau berusaha dan berdisiplin diri.
            Namun sepanjang pengalamanku melewati lika liku proses pendidikan bahwa proses itu tidak selalu akan mulus dilewati akan ada saja orang yang berdalih sebgai teman anda yang akan mencoba membuat anda terlena dan tidak lagi fokus melewati proses pendidikan seperti ; Minum-minuman keras, Narkoba, ekstasi, seks, berfoya-foya, wanita, dan keluyuran tidak karuan. Hah,,, yang benar saja kawan itu adalah kenikmatan yang harus kau jauhi karena semata-mata hal itu yang akan membuat masalah pendidikan anda semakin kompleks dan semerawut. Percayalah dan hindarilah semua itu.
            Dalam pada itu tekad kuat dari diri andalah penentu dari semuanya, yaitu tekad yang membuat anda menggali sebanyak-banyaknya pengetahuan, belajar bagaimana caranya menulis, belajar tentang sikap dan sifat-sifat orang sehingga ketika anda berjuang di dunia nyata semua itu akan menjadi penunjang kesuksesan anda. Karena tidak ada sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
            Tahu cara menulis, salah satu proses pendidikan yang selalu diajarkan di pendidikan tinggi guna memenuhi tugas perkuliahan adalah hal makalah, paper, artikel dan lain sebagainya. Kebanyakan mahasiswa memandang proses ini hanya sebagai proses tidak penting, melelahkan, dan pemenuhan kegiatan perkuliahan yang bersifat formal dan presentasi. Mereka yang beranggapan seperti itu sama sekali tidak mengetahui esensi apa yang sebenarnya diajarkan dari cara menulis itu, yang didalamnya menyimpan sebuah nilai yaitu integritas dan kejujuran serta ketika anda tahu bagaimana cara menulis maka secara tidak langsung anda akan tahu bagaimana cara mempengaruhi orang lain. Dalam hal ini saya sangat menganjurkan anda untuk memperdalam pengetahuan anda tentang cara menulis karena yang membuat Gallen, Aristoteles, dan Plato menjadi abadi adalah pemikiran mereka yang mereka tuangkan lewat tulisan.    
            Karena,:
“Membaca menjadikan manusia berbobot, berdialog menjadikannya tangkas dan menulis menjadikannya cermat.”
-Francis Bacon
            Yang ketiga hal tesebut yaitu bobot, tangkas, dan cermata adalah salah satu faktor penetu kesuksesan yang dapat anda miliki melalui sebuah proses yang dinamakan pendidikan.
            Dan juga Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan Memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”
-         Al-Mujaadilah : 11
Sederhanya, pendidikan adalah sebuah proses yang didalamnya menyimpan berbagai hal yang akan menunjang kesuksesan dimasa depan karena menuntut ilmu (baca:pendidikan) adalah salah satu cara perwujudan ibadah kita kepada-Nya .
Tetapi, percayalah anda baru akan memulai sebuah proses pendidikan sesudah pendidikan formal ini selesai. Pendidikan formal hanya akan mengajarimu bagaimana cara menghitung secara pasti, belajar berkala, dan bertemu banyak orang. Namun, setelah keluar dari instansi terkait kau akan belajar setiap waktu, tidak hanya dari pengajar kau harus belajar dari setiap orang, mengamatinya, menirunya, dan mengambil pelajaran penting dari mereka. Percayalah anda tidak akan memiliki banyak waktu untuk beberapa kali mencoba dan gagal (Trial and error) lalu berhasil. Inilah dia, proses belajar yang harus anda nikmati setiap waktu, menganalilis dan menirunya. Hal inilah yang diajarkan oleh instansi resmi dan kau harus menerapkannya di kehidupan nyata untuk menggali lebih dalam, menciptakan lebih banyak dan lebih sering belajar. Pada intinya, pendidikannlah yang membedakan anda dari manusia yang lain. Membedakan dari pemikiran orang-orang biasa, kedisiplinan anda dari mereka.
Dan sekarang, ketika anda dalam tahap menyelesaikan membaca buku ini , saya yakin proses pendidikan anda jikalau anda  telah berhasil menyelelasikan status mahasiswa anda, maka anda harus belajar lebih keras lagi sesudahnya, jikalau anda adalah ornag yang sama sekali dalam hidup anda tidak dapat menyelesaikan proses pendidikan formal anda, percayalah pada kata-kata saya bahwa ilmu yang ada di instansi resmi tidak lebih dari setengah dari apa yang ada di dunia nyata, saya berani bertaruh untuk hal itu. Saya yakin.
 Tetapi, semua yang saya ungkapkan diatas bukannya memojokksn orang yang tidak memiliki pendidikan, saya hanya berkeyakinan lebih kepada orang berpendidikan akan mengalami peruntungan nasib lebih baikk dari orang yang tidak berpendidikan. Orang yang tidak memiliki pendidikan atau orang yang tidak dapat menyelsaikan jenjang pendidikan formalnya ada juga sebagian yang sukses dan berhasil. Dari pengamatan saya terhadap orang-orang itu yang dapat saya kemukakan adalah bahawa mereka memiliki impian, dan tujuan dari hidup mereka, ter;lebih juga memiliki pemikiran yang unggul serta disiplin tinggi, hal itu mereka dapatkan dari belajar di kenyataan lebih awal dari orang-orang yang menempuh pendidikan, saya ulangi mereka mendapatkannya lebih awal, karena telah mencuri start pembelajaran didunia nyata. orang-orang itu memiliki lecutan semangat dalam menghasilkan kesuksesan mereka sendiri, sehingga tidak jarang banyak sebagian mereka yang tidak sekolah pada akhirnya mempekerjakan orang yang berpendidikan dalam rentang umur yang sama.
Kontradiksi dari pada proses hasil pendidikan adalah kebodohan, iya ini adalah salah satu masalah klasika yang sampai saat ini masih belum dapat terpecahkan. Tapi, anda sebagai orang yang memiliki pendidikan sudah menjadi tugas anda untuk menyelesaikan problem tersebut, dimulai dari keluarga anda, teman-teman anda, masyarakat anda, dan bahkan nanti akan ke ruang lingkup yang lebih besar.
Karena, Tuhan tidak menciptakan manusia yang satu lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lainnya. Semua manusia pasti diciptakan sama…
Yang membedakan nantinya antara yang pintar dan yang bodoh, pada hakikatnya adalah semata-mata adalah pendidikan….
Hanya orang yang belajar denagn sebaik-baiknya sehingga ia memiliki pengetahuan yang hebat yang akan menjadi mulia dan sejahtera, sedangkan yang sebaliknyab akan menjadi lemah dan serba berkekurangan.
Dari semua itu, saya teringat perkataan yang berbunyi :
 “Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab, yakni, orang yang berpikir tetapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.”
-W.A Nance