Sabtu, 29 Maret 2014

Self Potency



self PoTENCY
Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
-(QS. Ibrahim: 34)
            Seberapa sering anda menangisi ketidak berdayaan anda ? kekurangan anda ? kegagalan anda ? kelemahan yang anda miliki dibanding teman-teman anda yang pandai berolah raga ? pandai berhitung ? pintar ? dan masih banyak lagi. Percayalah pada saya, hal itu tidak akan membuat anda menjadi terampil pandai dan kuat atau seperti yang anda inginkan. Percayalah.
            Seringkali anda melihat beberapa orang yang jauh lebih sukses dari anda dalam hal keuangan, berhasil dalam bisnis, dan lainnya. Anda seharusnya sadar terhadap diri anda sendiri, melihat kedalam diri anda. Anda memiliki yang mereka tidak miliki. Setidaknya kalaulah anda orang yang sangat miskin, tidak mempunyai harta benda, makan penuh dengan kekurangan, tidak memiliki temapt tinggal yang layak atau tidak memiliki tempat tinggal sama sekali bukankah anda masih memiliki kesehatan anda, masih memiliki dua mata anda, kaki, telinga, tangan, mulut.
            Namun, itu ketika anda menjadi orang yang tidak memiliki kekayaan dan materi sama sekali, sekarang anda saya anggap adalah orang yang sukses, karena anda memiliki uang untuk membeli buku ini, atau kalau anda tidak memilikinya secara permanen mungkin saja anda meminjam atau mendapatkan pinjaman buku ini dari teman  anda dan saya berani menjamin anda adalah orang yang memiliki kemampuan membaca huruf dan itu adalah potensi modal tambahan yang anda miliki.
Itulah (tubuh) potensi yang harus anda kelola dengan baik karena sumber daya terbesar bukan ada pada alam tetapi ada pada manusia itu sendiri. Tubuh anda dan anggotanya serta kesehatan yang anda miliki itu adalah harta yang sangat tak ternilai, tidak percayakah anda ?.
            Katakan saja saya adalah orang yang paling kaya di Indonesia, memiliki segala hal dalam bentuk materi dan kekayaan lalu saya mengajukan tawaran kepada anda untuk menukar kedua buah bola mata anda seharga 2 juta dolar, kedua kaki anda seharga 4 miliar dolar, kedua tangan anda 10 miliar dolar. Maukah anda menukar semua itu ? rasanya tidak akan ada orang seperti itu di dunia ini. Tidak akan ada orang yang mau menukar potensi alami yang diberikan Tuhan kepadanya dengan uang.
            Mulai sekarang, berhentilah mengeluh, merengek, dan meratap. Anda memiliki sebuah potensi besar didalam tubuh anda, didalam diri anda.


 Saya teringat kata-kata dari Ibu saya, beliau berujar :
“Selama anda masih mau menggerakan kedua tangan, berjalan dengan kedua kaki, melihat dengan kedua mata, mendengar dengan kedua telinga anda tidak akan pernah sengsara”
            Kuncinya adalah selama anda meyakini betul kemampuan anda untuk bertindak untuk berbuat lebih dari orang-orang, untuk berusaha lebih keras dari yang lain, datang lebih awal dan pulang paling akhir untuk sebuah pekerjaan yang sama, saya jamin anda akan jauh lebih sukses dari mereka yang biasa saja.
            Saya rasa renungan hal sukses pertama anda akan lebih menyadarkan anda, sebelum anda lahir. Saat hampir satu juta sel sperma kelamin jantan masuk kedalam rahim dan berenag cepat kedalamnya , berusaha keras untuk mencapai satu sel telur dan membuahinya. Tahukah anda sel yang mana akan memenangi persaingan itu ? jawabnya adalah ke eksiskensian anda di dimensi sekarang, sel itulah yang memenangi lomba perebutan di sel telur itu, sel yang berenang paling cepat, sel yang penetrasinya sangat lincah, dan anda saat itu telah mengalahkan hampir satu juta sel lain yang mencoba berjuang hidup , melanjutkan perjuangan hidupnya, tetapi waktu itu andalah yang “terpilih” berhasil melanjutkan kehidupan di dunia ini, sedangkan nasib mereka yang lemah, tidak mampu mencapai sel telur, berenang dengan lambat, mereka semua berakhir dan tidak pantas untuk hidup di dunia ini. Andalah sang pemenang itu. Itu adalah bukti dan fakta bahwa anda sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi orang sukses, menjadi orang berhasil.
            Sejak sekitar 9 bulan setelah itu, anda lahir melalui berbagai rintangan. Yang anda harus tahu bahwa seorang yang lahir didunia ini tidak dilahirkan yang satu rendah atau yang tinggi dari lainnya semua itu sama, namun yang membedakan bayi-bayi itu adalah dari keluarga mana iya lahir , lingkungan mana iya lahir, pendidikan mana yang iya kenyam, dan bagaimana sikapnya dalam memberikan respon terhadap tantangan yang dihadapi. Kita semua memiliki potensi yang sama untuk menjadi hebat, mengingatkan saya dari pemikiran William Shakespeare didalam karya komedinya yang diberikan judul “Malam Keduabelas” :
“Jangan takut kepada kehebatan,
Sebagian lahir hebat
Sebagian meraih kehebatan
Dan sebagian lain dipaksa menjadi hebat”
-William Shakespeare
            Ini adalah momen anda, segera selesai setelah membaca buku ini mulailah meraih kehebatan anda, atau kalau anda tidak ingin meraihnya anda harus memaksakan diri menjadi hebat.
            Jangan menjadi manusia yang biasa-biasa saja, saya dan anda di takdirkan untuk jadi sang pemenang, orang sukses, dan menjadi yang terdepan, itu semau adalah fitrah anda.orang yang berkemampuan biasa-biasa saja hanya memperhatiakan orang yang biasa-biasa saja juga, mereka tidak tahu apa-apa yang lebih tinggi dari padanya. Tapi, orang yang berbakat, mengetrahui iya memiliki potensi untuk berusaha lebih, berbuat lebih mereka akan menyadari sesuatu yang lebih besar dari apa yang mereka inginkan, karena itu mereka akan selalu berpikir tentang kemampuannya mencapai sesuatu tersebut dengan kemudahan jalan.
            Sekarang, lihatlah diri anda, memiliki kelengkapan anggota tubuh, kesehatan. Banyak orang dari kita yang memiliki keterbatasan lebih dari kita, maaf, memiliki cacat tapi tidak sedikit dari mereka yang jauh lebih berhasil dari kita, namanya lebih terkenal dari anda, suaranya lebih merdu dari anda, berprestasi lebih dari anda, yang membedakan anda dari mereka adalah, mereka tidak melihat apa yang kurang dari mereka, mereka melihat apa yang mampu mereka usahakan menjadi sebuah potensi emas, berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih mampu berusah dari mereka , tetapi selalu melihat sebuah pintu yang tertutup dari diri kita, memaksakan masuk kedalamnya tanpa melihat ada sebuah pintu lain yang lebih menjajikan potensi, tapi kebanyakan orang malah tidak menghiraukan dan memperdulikan pintu-pintu yang terbuka itu, sehingga orang-orang biasa itu tetap akan selalu menjadi biasa.
            Lalu, Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah memiliki 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap penyakit pilis, apakah anda akan mengatakan bahwa sebaiknya iya menggugugrkan bayinya tersebut ?
            Jika anda mengatakan sebaiknya iya menggugurkan kan ndungannya itu, maka anda baru saja membunuh salah seorang komponis terbaik dunia sepanjang sejarah Ludwig van Beethoven, iya betul, Beethoven  memang terlahir tuli. tapi dia menyikapi sifat bawaannya itu tidak dengan kepesimis an , dia optimis menjalani kehidupan dengan memaksimalkan setiap potensi diri yang ada padanya.
            Anda harus berbeda dengan kebanyakan orang, kebanyakan orang berpikir tentang kerendahan diri, tak pernah melihat pada keunggulan potensi yang dimiliki. Ketika orang lain mengatakan mereka tidak bisa melakukannya, tidak bisa mencapainya, mereka percaya begitu saja pada perkataan orang lain, mereka menjadi objek pemikiran dangkal :
“Kelemahan yang paling besar pada diri setiap manusia ialah kebiasaan untuk membiarkan jalan  pikiran mereka itu terbuka terhadap pengaruh yang negatif dari orang lain”
-Napoleon Hill (Think and Grow Rich 1937)
 Padahal pada kenyataannya setiap orang akan menjadi subjek dari hidup dan nasib mereka sendiri karena :
…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…
(Ar-Ra’d :11)
            Kita lah yang menetukan baik buruknya nasib kita, karena Allah akan selalu bersama orang-orang yang bersyukur dan berusaha sekuat tenaga semampunya, orang yang tidak mampu menjadi subjek bagi dirinya sendiri akan dibatasi oleh ungkapan kuno mereka yang tidak berusaha untuk mencoba, dan akan selalu berada dilembah kelemahan karena tidak menyadari potensi besar yang dimilikinya. Saya sangat yakin anda bukanlah tipikal orang yang mau membiarkan saja diri anda terlewati oleh kompetitor anda, karena saat anda sibuk memejamkan mata, merengek tidak berdaya dan menangis terpilu senda tidak menyadari potensi dari tubuh, hati, jiwa, akal, dan pikiran anda. Lalu ketika anda membuka mata berusaha untuk bangkit bisa saja para pesaing anda telah berada jauh didepan meninggalkan semua ketidak majuan dari diri anda. Saya yakin anda bukanlah orang seperti itu. Setiap manusia hidup hanya sekali, dengan banyak potensi yang dimiliki, manusia mampu untuk menciptakan berbagai peradaban, bergulat melawan keadaan, bertarung melawan zaman, bertindak untuk kemenangan mereka. Ada juga manusia yang menjauhi dari semua pencapaian heroik itu, manusia yang larut dalam keterombang ambingan badai di tengah lautan, bersembunyi dalam dek perasaan takut, atau bahkan lari dari badai memilih kematian.
            Oleh sebab anda harus mengenali kekuatan dan potensi dari diri anda, anda yang sebelumnya paham betul dengan kelemahan yang anda miliki, saya sarankan untuk meningkatkan kekuatan potensi yang anda miliki dan memperbaiki stiap kelemahannya, karena : sang pemenang adalah dia yang mengenali dirinya, baik kekuatan maupun kelemahannya.
            Apapun yang saya tulis didalam buku ini, setiap huruf yang membentuk kata, yang rangkainanya akan menghasilkan kalimat-kalimat pembangkit motivsi, semakin banyak lalu memunculkan untaian paragraf-paragra  nasihat yang semua itu saya persembahkan untuk rasa cinta saya terhadap ketuhanan dan kemanusian, terlebih potensi besar yang ada didalamnya, semua ini , saya bertaruh tidak akan ada gunanya sama sekali jika anda tidak segera sadar dan bergerak untuk maju. Jauh dari pada semuanya saya teringat sebuah perkataan atau lebih tepatnya ajaran dari Viktor E. Frankl yang dikutip oleh Stephen  R. Covey :
“Antara stimulus dan respon, ada sebuah ruang. Didalam ruang itu terletak kebebasan dan kekuatan kita untuk memilih respon. Dan didalm respon itu terletak pertumbuhan dan kebahagiaan”
Ruang itulah kebebasan anda, kebebasan pilihan anda untuk tumbuh dan bahgia, atau terpuruk dan sengsara. Itulah yang saya sebut sebagai respon yang akan kita kupas di bab selanjutnya. Potensi besar yang anda miliki itulah hal yang harus segera anda respon, karena anda adalah takdir dari hidup anda sendiri, subjek dari cerita anda sendiri, maka lihat saja nanti jika anda memanfaatkan penuh potensi itu dengan 100 % maka anda akan melihat :
Produk-produk dari keputusan kita, Bukan produk-produk dari kondisi-kondisi kita”
-Stephen R. Covey
            Potensi yang ada dalam diri anda jauh lebih banyak dari sedikit kekurangan anda, karena yang ahrus anda tahu untuk potensi ini, kita tidak memilih ketika dilahirkan. Kita tidak memilih siapa yang melahirkan dan menjadi orang tua anda, pengasuh anda, sejarah nenek moyang kita, kakek kita, lahir diwilayah benua mana, negara mana, atau berbagai macam kondisi- kondisi selama kita dibesarkan. Kita tidak akan dapat memilah-milih semua itu. Demikian juga sebagian besar dari dari kita tak mau memilih untuk menjalani  mati seperti apa, dalam keadaan seperti apa dan bagaimana kita mati. Namun, dalam keadaan tanpa pilihan itu, kitadapat memilih bagaiman seharusnya kita hidup; hidup dengan tujuan kita sendiri atau terombang ambing, dengan sukacita atau dengan kesedihan, dengan harapan atau putus asa, dengan humor atau bermuram durja, berpandangan positif atau negatif, dengan bangga atau rasa malu, dengan inspirasi atau dengan kekalahan, bahkan hidup dengan kehormatan atau nista. Kita memutuskan menjadi kreatif atau bodoh. Tak peduli apakah jagad ini menjadi berbeda karena pilihan atau keputusan kita, kita mesti memilih dan mengambil keputusan. Kita sendiri yang memilih. Kit asendiri yang memutuskan menjalankan potensi yang kita punya, atau membiarkannya terkurung tak terpakai begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar