self PoTENCY
Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak
akan mampu menghitungnya.
-(QS. Ibrahim: 34)
Seberapa sering anda menangisi
ketidak berdayaan anda ? kekurangan anda ? kegagalan anda ? kelemahan yang anda
miliki dibanding teman-teman anda yang pandai berolah raga ? pandai berhitung ?
pintar ? dan masih banyak lagi. Percayalah pada saya, hal itu tidak akan
membuat anda menjadi terampil pandai dan kuat atau seperti yang anda inginkan.
Percayalah.
Seringkali anda melihat beberapa
orang yang jauh lebih sukses dari anda dalam hal keuangan, berhasil dalam
bisnis, dan lainnya. Anda seharusnya sadar terhadap diri anda sendiri, melihat
kedalam diri anda. Anda memiliki yang mereka tidak miliki. Setidaknya kalaulah
anda orang yang sangat miskin, tidak mempunyai harta benda, makan penuh dengan
kekurangan, tidak memiliki temapt tinggal yang layak atau tidak memiliki tempat
tinggal sama sekali bukankah anda masih memiliki kesehatan anda, masih memiliki
dua mata anda, kaki, telinga, tangan, mulut.
Namun, itu ketika anda menjadi orang
yang tidak memiliki kekayaan dan materi sama sekali, sekarang anda saya anggap
adalah orang yang sukses, karena anda memiliki uang untuk membeli buku ini,
atau kalau anda tidak memilikinya secara permanen mungkin saja anda meminjam
atau mendapatkan pinjaman buku ini dari teman
anda dan saya berani menjamin anda adalah orang yang memiliki kemampuan
membaca huruf dan itu adalah potensi modal tambahan yang anda miliki.
Itulah (tubuh) potensi yang harus anda kelola dengan baik karena
sumber daya terbesar bukan ada pada alam tetapi ada pada manusia itu sendiri.
Tubuh anda dan anggotanya serta kesehatan yang anda miliki itu adalah harta
yang sangat tak ternilai, tidak percayakah anda ?.
Katakan saja saya adalah orang yang
paling kaya di Indonesia, memiliki segala hal dalam bentuk materi dan kekayaan
lalu saya mengajukan tawaran kepada anda untuk menukar kedua buah bola mata
anda seharga 2 juta dolar, kedua kaki anda seharga 4 miliar dolar, kedua tangan
anda 10 miliar dolar. Maukah anda menukar semua itu ? rasanya tidak akan ada
orang seperti itu di dunia ini. Tidak akan ada orang yang mau menukar potensi
alami yang diberikan Tuhan kepadanya dengan uang.
Mulai sekarang, berhentilah
mengeluh, merengek, dan meratap. Anda memiliki sebuah potensi besar didalam
tubuh anda, didalam diri anda.
Saya teringat kata-kata dari Ibu saya, beliau
berujar :
“Selama anda masih mau menggerakan kedua tangan, berjalan dengan
kedua kaki, melihat dengan kedua mata, mendengar dengan kedua telinga anda
tidak akan pernah sengsara”
Kuncinya adalah selama anda meyakini
betul kemampuan anda untuk bertindak untuk berbuat lebih dari orang-orang,
untuk berusaha lebih keras dari yang lain, datang lebih awal dan pulang paling
akhir untuk sebuah pekerjaan yang sama, saya jamin anda akan jauh lebih sukses
dari mereka yang biasa saja.
Saya rasa renungan hal sukses
pertama anda akan lebih menyadarkan anda, sebelum anda lahir. Saat hampir satu
juta sel sperma kelamin jantan masuk kedalam rahim dan berenag cepat kedalamnya
, berusaha keras untuk mencapai satu sel telur dan membuahinya. Tahukah anda
sel yang mana akan memenangi persaingan itu ? jawabnya adalah ke eksiskensian
anda di dimensi sekarang, sel itulah yang memenangi lomba perebutan di sel telur
itu, sel yang berenang paling cepat, sel yang penetrasinya sangat lincah, dan
anda saat itu telah mengalahkan hampir satu juta sel lain yang mencoba berjuang
hidup , melanjutkan perjuangan hidupnya, tetapi waktu itu andalah yang
“terpilih” berhasil melanjutkan kehidupan di dunia ini, sedangkan nasib mereka
yang lemah, tidak mampu mencapai sel telur, berenang dengan lambat, mereka
semua berakhir dan tidak pantas untuk hidup di dunia ini. Andalah sang pemenang
itu. Itu adalah bukti dan fakta bahwa anda sebenarnya memiliki potensi untuk
menjadi orang sukses, menjadi orang berhasil.
Sejak sekitar 9 bulan setelah itu,
anda lahir melalui berbagai rintangan. Yang anda harus tahu bahwa seorang yang
lahir didunia ini tidak dilahirkan yang satu rendah atau yang tinggi dari
lainnya semua itu sama, namun yang membedakan bayi-bayi itu adalah dari
keluarga mana iya lahir , lingkungan mana iya lahir, pendidikan mana yang iya
kenyam, dan bagaimana sikapnya dalam memberikan respon terhadap tantangan yang
dihadapi. Kita semua memiliki potensi yang sama untuk menjadi hebat,
mengingatkan saya dari pemikiran William Shakespeare didalam karya komedinya
yang diberikan judul “Malam Keduabelas” :
“Jangan takut kepada kehebatan,
Sebagian lahir hebat
Sebagian meraih kehebatan
Dan sebagian lain dipaksa menjadi hebat”
-William Shakespeare
Ini adalah momen anda, segera
selesai setelah membaca buku ini mulailah meraih kehebatan anda, atau kalau
anda tidak ingin meraihnya anda harus memaksakan diri menjadi hebat.
Jangan menjadi manusia yang
biasa-biasa saja, saya dan anda di takdirkan untuk jadi sang pemenang, orang
sukses, dan menjadi yang terdepan, itu semau adalah fitrah anda.orang yang
berkemampuan biasa-biasa saja hanya memperhatiakan orang yang biasa-biasa saja
juga, mereka tidak tahu apa-apa yang lebih tinggi dari padanya. Tapi, orang
yang berbakat, mengetrahui iya memiliki potensi untuk berusaha lebih, berbuat
lebih mereka akan menyadari sesuatu yang lebih besar dari apa yang mereka
inginkan, karena itu mereka akan selalu berpikir tentang kemampuannya mencapai
sesuatu tersebut dengan kemudahan jalan.
Sekarang, lihatlah diri anda,
memiliki kelengkapan anggota tubuh, kesehatan. Banyak orang dari kita yang
memiliki keterbatasan lebih dari kita, maaf, memiliki cacat tapi tidak sedikit
dari mereka yang jauh lebih berhasil dari kita, namanya lebih terkenal dari
anda, suaranya lebih merdu dari anda, berprestasi lebih dari anda, yang
membedakan anda dari mereka adalah, mereka tidak melihat apa yang kurang dari
mereka, mereka melihat apa yang mampu mereka usahakan menjadi sebuah potensi
emas, berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih mampu berusah dari mereka ,
tetapi selalu melihat sebuah pintu yang tertutup dari diri kita, memaksakan
masuk kedalamnya tanpa melihat ada sebuah pintu lain yang lebih menjajikan
potensi, tapi kebanyakan orang malah tidak menghiraukan dan memperdulikan
pintu-pintu yang terbuka itu, sehingga orang-orang biasa itu tetap akan selalu
menjadi biasa.
Lalu, Jika anda mengenal seorang
wanita yang sedang hamil, yang telah memiliki 8 anak, tiga diantaranya tuli,
dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap
penyakit pilis, apakah anda akan mengatakan bahwa sebaiknya iya menggugugrkan
bayinya tersebut ?
Jika anda mengatakan sebaiknya iya
menggugurkan kan ndungannya itu, maka anda baru saja membunuh salah seorang
komponis terbaik dunia sepanjang sejarah Ludwig van Beethoven, iya betul,
Beethoven memang terlahir tuli. tapi dia
menyikapi sifat bawaannya itu tidak dengan kepesimis an , dia optimis menjalani
kehidupan dengan memaksimalkan setiap potensi diri yang ada padanya.
Anda harus berbeda dengan kebanyakan
orang, kebanyakan orang berpikir tentang kerendahan diri, tak pernah melihat
pada keunggulan potensi yang dimiliki. Ketika orang lain mengatakan mereka
tidak bisa melakukannya, tidak bisa mencapainya, mereka percaya begitu saja
pada perkataan orang lain, mereka menjadi objek pemikiran dangkal :
“Kelemahan yang paling besar pada diri setiap manusia ialah kebiasaan
untuk membiarkan jalan pikiran mereka
itu terbuka terhadap pengaruh yang negatif dari orang lain”
-Napoleon Hill (Think and Grow Rich 1937)
Padahal pada kenyataannya
setiap orang akan menjadi subjek dari hidup dan nasib mereka sendiri karena :
…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…
(Ar-Ra’d :11)
Kita lah yang menetukan baik
buruknya nasib kita, karena Allah akan selalu bersama orang-orang yang
bersyukur dan berusaha sekuat tenaga semampunya, orang yang tidak mampu menjadi
subjek bagi dirinya sendiri akan dibatasi oleh ungkapan kuno mereka yang tidak
berusaha untuk mencoba, dan akan selalu berada dilembah kelemahan karena tidak
menyadari potensi besar yang dimilikinya. Saya sangat yakin anda bukanlah
tipikal orang yang mau membiarkan saja diri anda terlewati oleh kompetitor
anda, karena saat anda sibuk memejamkan mata, merengek tidak berdaya dan
menangis terpilu senda tidak menyadari potensi dari tubuh, hati, jiwa, akal,
dan pikiran anda. Lalu ketika anda membuka mata berusaha untuk bangkit bisa
saja para pesaing anda telah berada jauh didepan meninggalkan semua ketidak
majuan dari diri anda. Saya yakin anda bukanlah orang seperti itu. Setiap
manusia hidup hanya sekali, dengan banyak potensi yang dimiliki, manusia mampu
untuk menciptakan berbagai peradaban, bergulat melawan keadaan, bertarung
melawan zaman, bertindak untuk kemenangan mereka. Ada juga manusia yang
menjauhi dari semua pencapaian heroik itu, manusia yang larut dalam keterombang
ambingan badai di tengah lautan, bersembunyi dalam dek perasaan takut, atau
bahkan lari dari badai memilih kematian.
Oleh sebab anda harus mengenali
kekuatan dan potensi dari diri anda, anda yang sebelumnya paham betul dengan
kelemahan yang anda miliki, saya sarankan untuk meningkatkan kekuatan potensi
yang anda miliki dan memperbaiki stiap kelemahannya, karena : sang pemenang
adalah dia yang mengenali dirinya, baik kekuatan maupun kelemahannya.
Apapun yang saya tulis didalam buku
ini, setiap huruf yang membentuk kata, yang rangkainanya akan menghasilkan
kalimat-kalimat pembangkit motivsi, semakin banyak lalu memunculkan untaian
paragraf-paragra nasihat yang semua itu
saya persembahkan untuk rasa cinta saya terhadap ketuhanan dan kemanusian,
terlebih potensi besar yang ada didalamnya, semua ini , saya bertaruh tidak
akan ada gunanya sama sekali jika anda tidak segera sadar dan bergerak untuk
maju. Jauh dari pada semuanya saya teringat sebuah perkataan atau lebih
tepatnya ajaran dari Viktor E. Frankl yang dikutip oleh Stephen R. Covey :
“Antara stimulus dan respon, ada sebuah ruang. Didalam ruang itu
terletak kebebasan dan kekuatan kita untuk memilih respon. Dan didalm respon
itu terletak pertumbuhan dan kebahagiaan”
Ruang itulah kebebasan anda, kebebasan pilihan anda untuk tumbuh
dan bahgia, atau terpuruk dan sengsara. Itulah yang saya sebut sebagai respon
yang akan kita kupas di bab selanjutnya. Potensi besar yang anda miliki itulah
hal yang harus segera anda respon, karena anda adalah takdir dari hidup anda
sendiri, subjek dari cerita anda sendiri, maka lihat saja nanti jika anda
memanfaatkan penuh potensi itu dengan 100 % maka anda akan melihat :
“Produk-produk dari
keputusan kita, Bukan produk-produk dari kondisi-kondisi kita”
-Stephen R. Covey
Potensi yang ada dalam diri anda
jauh lebih banyak dari sedikit kekurangan anda, karena yang ahrus anda tahu
untuk potensi ini, kita tidak memilih ketika dilahirkan. Kita tidak memilih
siapa yang melahirkan dan menjadi orang tua anda, pengasuh anda, sejarah nenek
moyang kita, kakek kita, lahir diwilayah benua mana, negara mana, atau berbagai
macam kondisi- kondisi selama kita dibesarkan. Kita tidak akan dapat
memilah-milih semua itu. Demikian juga sebagian besar dari dari kita tak mau
memilih untuk menjalani mati seperti
apa, dalam keadaan seperti apa dan bagaimana kita mati. Namun, dalam keadaan
tanpa pilihan itu, kitadapat memilih bagaiman seharusnya kita hidup; hidup
dengan tujuan kita sendiri atau terombang ambing, dengan sukacita atau dengan
kesedihan, dengan harapan atau putus asa, dengan humor atau bermuram durja,
berpandangan positif atau negatif, dengan bangga atau rasa malu, dengan
inspirasi atau dengan kekalahan, bahkan hidup dengan kehormatan atau nista.
Kita memutuskan menjadi kreatif atau bodoh. Tak peduli apakah jagad ini menjadi
berbeda karena pilihan atau keputusan kita, kita mesti memilih dan mengambil
keputusan. Kita sendiri yang memilih. Kit asendiri yang memutuskan menjalankan
potensi yang kita punya, atau membiarkannya terkurung tak terpakai begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar